*BANGKITKAN JIWA NASIONALISME, RUTAN BANTUL GELAR UPACARA KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA*
BANTUL- Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bantul secara rutin menggelar upacara Hari Kesadaran Berbangsa dan Bernegara untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP). Upacara ini merupakan bagian dari program rehabilitasi dan reintegrasi sosial yang dilakukan di Rutan, Senin (17/02).
Dalam upacara tersebut, puluhan WBP dari berbagai latar belakang dan usia berkumpul di lapangan Rutan. Acara dimulai dengan penghormatan kepada bendera negara dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Selama upacara berlangsung, WBP juga mendengarkan amanat dari Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Rofi Oktafianto yang mengingatkan tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Amanat tersebut menekankan nilai-nilai seperti kebersamaan, keadilan, dan ketaatan terhadap hukum sebagai pondasi dalam membangun masyarakat yang harmonis.
"Jangan tanyakan apa yang diberikan negara kepada mu tapi tanyakanlah apa yang sudah saudara berikan kepada negara", ungkap Rofi.
Dalam amanatnya Rofi juga menyampaikan bukti kehadiran negara bagi warga binaan di Rutan sangat banyak salah satunya dengan diberikan makan yang layak, pelayanan kesehatan gratis, listrik dan air gratis dan juga fasilitas untuk beribadah dan berolahraga. Untuk itu diharapkan kepada warga binaan agar juga memberikan sumbangsihnya kepada negara dengan cara melaksanakan catur dharma narapidana.
"Dengan menyesali perbuatan dan tidak mengulangi lagi perbuatan melawan hukum sesuai dengan Catur dharma narapidana sudah merupakan bentuk sumbangsih saudara kepada negara. Dan saudara juga tidak ikut menjadi penyumbang over kapasitas dilapas/rutan yang ada di seluruh Indonesia", sambung Rofi.
Pada kesempatan tersebut Rofi selaku Inspektur upacara juga mengapresiasi warga binaan yang menjadi petugas upacara.
"Terimakasih kepada warga binaan yang sudah bekerja keras sebagai petugas upacara pada hari ini. Dan kedepannya untuk lebih ditingkatkan lagi," harapnya.
Upacara ini menjadi momen penting bagi WBP dalam menggali rasa nasionalisme dan tanggung jawab sebagai warga negara. Melalui kegiatan semacam ini, diharapkan semakin banyak WBP yang merasa termotivasi untuk mengubah diri, memperbaiki kesalahan masa lalu, dan menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat setelah masa tahanan mereka berakhir.